Dulu, aku selalu semangat untuk kenal dengan orang-orang baru, walaupun aku introvert tulen, namun aku bisa mengisi tenagaku dengan ketemu orang baru--ngobrol, tukar fikiran ataupun jokes-jokes lucu di internet. Waktu itu, aku tidak sengaja kenal denganmu. Intensitas kita bisa dibilang sangat baik, aku bahkan senang sekali ngobrol denganmu kala itu. Aku bahkan menemunkan pandangan-pandangan baru yang sebelumnya belum pernah aku dengar dan aku ketahui. Oh iya, yang terpenting, aku dan kamu bahkan bisa jadi sangat freak bersama-sama. Aku bahkan tidak takut lagi untuk bercerita tentang apa yang aku rasakan, jika dulu, aku merasa enggan untuk bercerita, karena ya, aku gak mau merasa orang lain terbebani dengan diriku sendiri. Karena orang lain juga punya masalah dan ceritanya masing-masing, yang juga harus ia selesaikan, bukan?. Dulu, aku takut untuk merasa feeling empty , tapi sama kamu, aku seperti menemukan seseorang yang bisa menuntun aku, bahwa: it's okay, aku temeninin kamu. Ra
Ada banyak hal yang bisa buat gue bahagia. Well, karena mungkin gue anaknya receh, jadi gampang aja buat ketawa pas liat video-vidoe lucu atau bahkan cuman jokes yang ditulis. Simple emang. Tapi, yang namanya kebahagian kan kita yang ciptakan, ya? HHHHHHH. Kalau mau dijabarin, hal yang membuat gue bahagia yaaaa punya banyak Uang. Duit. Money . Bohong gue kalau gak bahagia karena itu. Dulu gue pikir bisa. Gak selamanya uang tuh buat gue bahagia. Tapi makin tua --and make me realistic , kebanyakan kebahagian itu perlu uang. Iya, dihajar kenyataan emang pedih, brou . Contohnya? Gue suka kpop , gue mau beli albumnya, perlu uang. Pergi ke konser mereka, ya jelas butuh banget uang. Gue mau liat vidoe atau streaming buat liat mereka juga perlu uang; buat beli kuota internet. Gue mau makan enak--yang bakal bikin gue bahagaia, belinya juga butuh uang. Gak selamanya butuh uang, tapi berkat uang, gue bisa mendapatkan kebahagian gue. HHHHHHH. Bukan deng, bukan, kebahagian itu gue bisa liat diri